Sunday, July 13, 2014

Dhina-yel (Part I: Denial)

Kepada Tuhan yang Mengabulkan Pinta Pertama

Yang mengajarkan bahwa pride bukan segalanya
Yang memberi pilihan tidak satu saja
Yang menunjukkan banyak jalan untuk dicoba
Yang membuat "menyerah" bukanlah pilihan utama
Yang memberikan arah dan cabang-cabangnya
Yang memutarbalikkan arah ke titik pertama
Yang memperlihatkan bahwa menunggu tak ada salahnya
Yang membuktikan kesungguhan ada balasannya

Terima kasih ya, Tuhan, atas paradoks hari ini. Mohon ampun karena hambaMu yang ini terlalu sombong dan lalai meminta. Padahal meminta juga ngga ada salahnya. Terima kasih atas blessing in disguise-nya.

(Rabu, 3 Juli 2014)

--------------------

halo WHITE***** *******! Tunggu ya. Saya, Rachmadhina Insan Widyapianissa, akan magang di sana setelah interview Selasa depan!
Ya Allah, maafin aku karena sudah nolak TOT**. Semoga TOT** jadi rejeki orang lain dan White***** ******* jadi rejekiku. Amin.

(masih di tanggal yang sama)


--------------------


Maaf ya, maaf sekali :(

(10/7 '14)

diambil dari jurnal harian yang super curhat sekali
(yes I am that norak)

No comments:

Post a Comment