Sunday, February 8, 2015

Aromata

Bukannya sense yang lain nggak bisa diandalkan.
Coba ingat, matamu rabun jauh dan kacamata jelas selalu butuh.
Telingamu (yang egois) hanya mendengar bunyi yang ia mau.
Memorimu susah mengingat kembali setapak yang baru kemarin kamu lewati.
Tangan nganggurmu, ya, mereka seharusnya bisa berhenti mencuil kuku kakimu.

Dan bukan salah hidungmu, ketika ia bisa membau yang lalu, melihat yang sudah lewat, meraba yang tidak terasa, hanya lewat aroma.

Mulai besok, kita (saya dan kamu) akan belajar scent-seeing, karena aroma punya mata.

No comments:

Post a Comment